242 total views, 1 views today
Surabaya, kpud-magetankab.go.id – Tugas sosialisasi dan pendidikan pemilih pada gelaran Pemilihan Serentak 2020 menjadi tantangan terberat yang harus dituntaskan oleh KPU. Bukan hanya KPU RI saja yang berada di Pusat Ibukota Negara (Jakarta) melainkan diseluruh jajaran KPU di lingkup KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia diberbagai daerah masing-masing. Berbagai tantangan dan hambatan dalam sosialisasi bermunculan sejalan dengan merebaknya Covid-19 di negeri ini. Hal ini didukung pula dengan terbatasnya ruang gerak yang dapat dilakukan secara tatap muka karena harus tetap menerapkan protokol kesehatan disituasi pandemi Covid-19.
Situasi ini terutama menjadi tantangan yg kini dialami oleh 19 KPU Kab/Kota di Jatim yang sedang menggelar Pemilihan Serentak 2020. Namun demikian ternyata tantangan serupa juga dialami KPU Kab/Kota yang tidak menggelar Pemilihan serentak sekalipun.
“Sosialisasi dengan menghadirkan masyarakat harus dibatasi hingga 50 persen dari situasi normal. Termasuk menghindari masyarakat yang rentan terpapar Covid-19. Termasuk rekruitmen petugas coklit atau pendataan juga terbatas karena adanya pembatasan usia tidak boleh lebih dari 50 tahun,” ungkap Makmun anggota KPU Gresik berkeluh kesah dalam Forum Discussion Group (FGD) yang digelar KPU Jatim, Kamis (27/08/2020).
Tak hanya tantangan kesehatan masyarakat yang rawan, kesehatan penyelenggara Pemilihan baik di tingkat Kab/Kota, Kecamatan hingga Desa harus diutamakan dalam menjalankan kegiatan sosialisasi. Sehingga butuh strategi dan langkah khusus dalam sosialisasi demi mengejar target 77,5 % partisipasi pemilih pada Pemilihan Serentak 2020.
Dengan terbatasnya ruang gerak tersebut upaya sosialisasi di era pandemi Covid-19, KPU Jatim bersama seluruh KPU Kab/Kota di Jatim tengah menyusun strategi-strategi khusus demi optimalisasi sosialisasi. Salah satu strategi yang diyakini ampuh yakni dengan mengefektifkan dan optimalisasi peran media sosial.
“lewat pengeras suara yang dipasang di mobil keliling, kemudian pengeras suara di masjid. Selain lomba dan pemberian penghargaan kepada relawan yang aktif ikut mensukseskan Pemilihan dan lain sebagainya. Intinya harus lebih kreatif ” ungkap Agnes Santoso tokoh nitizen selaku host FGD memberikan beberapa solusi alternatif selain upaya menggandeng berbagai elemen masyarakat, kelompok atau komunitas, organisasi masyarakat, kepemudaan, serta netizen. Meski dengan tantangan berat, namun KPU Jatim bersama19 Kab/Kota di Jatim yang kini menggelar Pemilihan Serentak optimistis sukses dengan tingkat partisipasi yang tinggi.
FGD Selama dua hari 27-28 Agustus 2020 digelar KPU Jatim dengan melibatkan KPU Kab/Kota se-Jatim. FGD ini kami ikuti guna Penyusunan Konsep Pendidikan Pemilih diera Pandemi. Hadir dalam FGR Kab Magetan divisi Sos diklih Parmas dan SDM yang diwakili oleh Nur salam.